Terimalah seadanya...inilah yg mampu disumbangkan

Sabtu, 29 Januari 2011

Abd Qadir Audah Doanya dimakbulkan Allah


“Pada pukul enam pagi tanggal 7/12/1954, bendera hitam dikibarkan di penjara Kaherah dan orang-orang yang dijatuhi hukuman mati dengan diiringi pengawal, berkaki ayam dan memakai pakaian orang tahanan berwarna merah.

Pada pukul lapan pagi, bermulalah hukuman mati terhadap enam orang anggota Al Ikhwan Al Muslimin: Mahmud Abdul Latif, Yusuf Thala’at, Handawi Dawir, Ibrahim Ath Thayyib, Muhammad Farghali dan Abdul Qadir Audah. Keenam-enam orang ini berjalan ke tali gantung, dengan keberanian luar biasa dan memuji Allah karena mendapat kemuliaan syahid”.

“dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan." (QS: An Nur/24: 52).

“Sesungguhnya kamu mengharapkan mati (syahid) sebelum kamu menghadapinya; (sekarang) sungguh kamu telah melihatnya dan kamu menyaksikannya”. (QS: Ali Imran/3 : 143)

Syekh Abdul Qadir Audah (gambar atas), seorang hakim lagi faqih dan pakar undang-undang, sebelum dilaksanakan hukuman mati berdoa kepada Allah, “Darahku akan menjadi laknat ke atas mereka yang melakukan kezaliman terhadap diriku."

Allah mengabulkan doa orang yang dizalimi, darahnya menjadi laknat bagi mereka yang terlibat dalam kekjaman mereka terhadap para ulama dan pejuang Palestin. Tidak ada seorangpun di antara mereka yang zalim itu selamat dari hukuman Allah di dunia. Mereka mengalami kehidupan yang sangat tragis.

Allah telah tunjukkan kekuasaan-Nya...Semua yang buat kerja jahat terhadap para ulamak Allah balas di dunia lagi.
Jamal Salim Ketua hakim yang menjatuhkan hukuman mati kepada pejuang Islam menderita sakity saraf yg kronik. Ginjalnya tidak berfungsi.Tak boleh kencing dan akhirnya mati keracunan. Syamsu Badran dijatuhi hukuman akibat jenayah lain, dipenjara seumur hidup . Syamsu Badran dijatuhi hukuman seumur hidup. Kaunselor Abdul Hakim Amir mati bunuh diri atau diracun. Hamzah Basyuni dilanggar dengan teruk, hingga tubuhnya hancur dan bertebaran di atas tanah. Al Askari Ghunaim ditemui mati dalam kebun. Ash Shaul Yasin diserang untanya dan tulang lehernya retak hingga mati. Abdun Nashir seluruh hidupnya dipenuhi rasa ketakutan dan keresahan, baik dalam jaga maupun tidur. Bahkan kuburnya digenangi aliran air.

Semoga Allah mengumpulkan pejuang-pejuang yang gugur di jalan-Nya bersama Rasulullah saw di dalam surga-Nya yang mulia. Amin.


Tiada ulasan:

Catat Ulasan