Terimalah seadanya...inilah yg mampu disumbangkan

Jumaat, 28 Januari 2011

Nasihat untuk anak-anak - selagi abah masih ada

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa,

anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan,

anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,

anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya.

Jarang sangat dengar yang rindu pada ayah. Kalau telefon, biasanya bercakap dengan ibu. Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin juga bertanya khabar anak setiap hari, tapi pernahkah kalian terfikir ayah yang minta ibu menelefon bertanya khabar?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahawa sepulang ayah bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… ayah biasanya mengajari puteri kecilnya naik basikal. Dan setelah ayah mengganggapmu sudah pandai , ayah akan membuka roda tiga di basikalmu…

Kemudian ibu menegah : “Jangan dulu ayah, jangan dibuka dulu roda tiganya"Ibu takut puteri manisnya terjatuh dan tercedera….Tapi sedarkah kamu? Bahwa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh basikal dengan penuh perhatian kerana dia tahu puteri kecilnya boleh melakukan...

Pada saat kamu menangis merengek meminta mainan yang baru, ibu menatapmu hiba.. Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”

Tahukah kamu, ayah melakukan itu karena ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi? dan ini akan merosakkan sikap mu....

Saat kamu batuk dan selsema,ayah juga turut merasa khuatir,sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :“ Kan ayah sudah cakap, jangan minum air batu?"

Berbeda dengan ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar risau memikirkanmu.Ketika kamu sudah menginjak remaja….Kamu mulai menuntut pada ayah untuk dapat izin keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.Tahukah kamu, bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu?Kerana bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil menghempas pintu…
Dan yang datang mengetuk pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah ibu….
Tahukah kamu, bahwa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi dia lebih harus menjagamu?

Ketika saat seorang pemuda mulai kerap menelefonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan cuba sebaik mungkin memaniskan wajahnya....
Ayah sesekali memasang telinga atau mengintip saat kamu sedang bebicara berdua di ruang tamu..

Sedarkah kamu, kalau hati ayah merasa cemburu bercampur risau?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat gundah gulana....

Ketika melihat puterinya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan ayah memarahimu.. .Sedarkah kamu, kerana hal seperti ini yang sangat ditakuti oleh semua ayah...? “Bahwa puterinya akan suatu masa pergi meninggalkan ayah”

Setelah lulus pengajian menengah, ayah akan sedikit memaksamu untuk melanjut pengajian di Universiti.Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…

Pun begitu ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan ayah..

Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini dan itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat. Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk bahumu seraya berkata “Jaga dirimu baik-baik ya anak ayah”.

Ayah melakukan itu semua agar kamu kuat…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Di saat kamu memerlukan wang untuk membiayai pengajian di universiti , orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah.Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya sama merasa dengan teman-temannya yang lain.

Bila saatnya kamu lulus pengajian tinggimu Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “puteri kecil dulunya tidak manja dan telah menjadi dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai juga saat seorang teman lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena ayah tahu……
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan dirinya nanti...
Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah insan yang harus selalu kelihatan kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu
. http://shw.tokiaki.fotopages.com/20000712.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan