Terimalah seadanya...inilah yg mampu disumbangkan

Isnin, 30 Januari 2012

Aku bukan ulama..

Kadangkala orang meletakkan satu kedudukan yang tinggi pada kita. Hakikatnya kita sedang diuji oleh Allah swt. Lantas kita merasakan diri kita sudah cukup hebat, punya pengikut yang ramai. Justru itu apa yg paling dibimbangi niat murni kita untuk mendidik ummah boleh berubah kepada mengejar populariti dan kesenangan duniawi.

Al Hafidz Ibnu Rajab telah menyebutkan ciri-ciri seseorang mempunyai ilmu yang bermanfaat atau sebaliknya, "Adapun sesiapa yang ilmunya tidak bermanfaat, maka tidak ada kesibukan baginya kecuali takabbur dengan ilmunya terhadap manusia.

Dan menampakkan kelebihan ilmunya dari yang lain serta menilai orang lain bodoh. Serta merendahkan orang lain untuk meninggikan dirinya sendiri. Dan ini adalah pencapaian yang paling buruk. Dan boleh juga menilai para ulama sebelumnya sebagai orang bodoh, lalai dan lupa. Maka ada keharusan baginya cinta kepada dirinya dan cinta kepada popilaritasnya. Berkhusnudzan kepada dirinya dan bersu`udzan kepada para ulama sebelumnya."

Adapun mengenai ciri seseorang mempunyai ilmu bermanfaat, Ibnu Rajab meneruskan, "Adapun pemilik ilmu bermanfaat bertolak belakang dengan hal tersebut, ia bersu'udzan kepada diri mereka sendiri, dan berhusnudzan kepada para ulama sebelumnya, mengakui dengan hati mereka keutamaan siapa sebelumnya dan ketidak mampuan diri mereka untuk sampai kepada darjat mereka. "(Fadhl Ilmi As Salaf 'ala Ilmi Al Khalaf, hal. 28).

Mudah-mudahan kita dihindarkan Allah dari sifat yang melekat pada orang-orang yang ilmunya tidak bermanfaat.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan